Mamuju, 2024 WartaHarian – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat mengumumkan data sementara mengenai luas panen dan produksi padi di provinsi tersebut pada tahun 2024. Berdasarkan estimasi, luas panen padi di Sulawesi Barat mencapai 64,19 ribu hektare, dengan total produksi padi sekitar 323,02 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Sejak 2018, BPS bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
Kementerian ATR/BPN, dan BIG untuk meningkatkan akurasi perhitungan luas panen
menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) berbasis citra satelit. Metode
ini membantu pemetaan lahan sawah baku yang divalidasi oleh Kementerian
ATR/BPN, sehingga memungkinkan penghitungan luas dan produksi padi secara lebih
komprehensif.
Selama Januari hingga September 2024, produksi padi di Sulawesi Barat
tercatat sekitar 273,29 ribu ton GKG, meningkat sebesar 10,11 persen atau 25,09
ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada 2023. Untuk periode Oktober
hingga Desember 2024, produksi padi diperkirakan mencapai 49,73 ribu ton GKG
berdasarkan survei KSA terbaru, sehingga total produksi padi pada 2024 mencapai
323,02 ribu ton GKG. Angka ini naik 10,83 persen atau 31,56 ribu ton GKG
dibandingkan produksi tahun 2023 yang tercatat sebesar 291,46 ribu ton GKG.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi
Sulawesi Barat. (2024, 15 Oktober). Luas Panen dan Produksi Padi di
Sulawesi Barat 2024. No. 59/10/76/XVIII.
Grafik di
atas menunjukkan perbandingan produksi padi (dalam ribuan ton gabah kering
giling/GKG) di berbagai kabupaten di Sulawesi Barat antara tahun 2023 dan angka
sementara untuk tahun 2024.
- Polewali Mandar memiliki produksi padi
tertinggi, meskipun sedikit menurun dari 167,11 ribu ton pada 2023 menjadi
155,15 ribu ton pada 2024.
- Mamuju menunjukkan peningkatan
signifikan dari 51,08 ribu ton pada 2023 menjadi 70,93 ribu ton pada 2024.
- Mamasa mengalami sedikit penurunan
produksi, dari 49,82 ribu ton pada 2023 menjadi 47,42 ribu ton pada 2024.
- Mamuju Tengah juga mengalami penurunan
produksi, dari 14,79 ribu ton pada 2023 menjadi 12,81 ribu ton pada 2024.
- Majene dan Pasangkayu memiliki
produksi padi yang lebih rendah dibandingkan kabupaten lainnya. Majene
tetap stabil dengan sedikit peningkatan dari 2,99 ribu ton pada 2023
menjadi 3,00 ribu ton pada 2024, sedangkan Pasangkayu menurun dari 2,93
ribu ton pada 2023 menjadi 2,71 ribu ton pada 2024.
Keterangan
di bawah grafik menjelaskan bahwa perbedaan kecil di belakang koma disebabkan
oleh pembulatan angka, dan bahwa data produksi padi dari September hingga
Desember 2024 masih merupakan angka sementara.
Produksi tertinggi pada 2024 terjadi pada bulan April, dengan capaian 52,27
ribu ton GKG, sedangkan produksi terendah diperkirakan terjadi pada bulan
Januari sebesar 9,57 ribu ton GKG. Kabupaten Polewali Mandar, Mamuju, dan
Mamasa menjadi wilayah dengan produksi tertinggi, sementara Pasangkayu, Majene,
dan Mamuju Tengah memiliki produksi terendah di Sulawesi Barat.
Jika dikonversikan menjadi beras, produksi padi sepanjang Januari−September
2024 setara dengan 156,96 ribu ton, meningkat sebesar 10,11 persen atau 14,41
ribu ton dibandingkan periode yang sama pada 2023. Sementara itu, potensi
produksi beras pada periode Oktober−Desember 2024 diperkirakan sebesar 28,56
ribu ton, sehingga total produksi beras tahun ini mencapai 185,52 ribu ton. Ini
menunjukkan kenaikan 10,83 persen atau 18,13 ribu ton dari produksi 2023 yang
sebesar 167,39 ribu ton. Produksi beras tertinggi terjadi pada bulan April
sebesar 30,02 ribu ton, sementara yang terendah diperkirakan pada bulan Januari
dengan 5,50 ribu ton.
Peningkatan luas panen sebesar 9,52 persen atau 5,58 ribu hektare
dibandingkan tahun sebelumnya turut mendukung peningkatan produksi, yang
diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Sulawesi Barat. BPS Sulawesi
Barat berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan perhitungan akurat demi
menjaga keandalan data produksi pangan di wilayah ini.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat. (2024, 15
Oktober). Luas Panen dan Produksi Padi di Sulawesi Barat
2024. No. 59/10/76/XVIII.
Comments
Post a Comment