Skip to main content

BAB 7: Asesmen Berbasis Kinerja (Performance-Based Assessment)

 

Definisi dan Implementasi Asesmen Berbasis Kinerja

Definisi Asesmen Berbasis Kinerja

Asesmen berbasis kinerja (performance-based assessment) adalah pendekatan evaluasi yang menilai kemampuan siswa melalui tugas-tugas yang mencerminkan aplikasi praktis dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Berbeda dengan tes tradisional yang cenderung mengukur kemampuan siswa secara pasif melalui pilihan ganda atau esai, asesmen berbasis kinerja menuntut siswa untuk menunjukkan kompetensi mereka melalui tugas yang kompleks dan bermakna. Misalnya, siswa dapat diminta untuk membuat proyek, melakukan eksperimen, atau menyelesaikan studi kasus.

Asesmen ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan demikian, asesmen berbasis kinerja sering dianggap lebih relevan untuk menilai keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis (Darling-Hammond et al., 2014).

Implementasi Asesmen Berbasis Kinerja

1.      Merancang Tugas yang Bermakna

o    Tugas harus relevan dengan dunia nyata dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sains, siswa dapat diminta untuk merancang eksperimen untuk menguji hipotesis tertentu.

o    Tugas harus mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi.

2.      Menggunakan Rubrik Penilaian

o    Rubrik adalah alat penting dalam asesmen berbasis kinerja. Rubrik memberikan panduan yang jelas tentang kriteria penilaian dan tingkat pencapaian yang diharapkan (Brookhart, 2013).

o    Rubrik harus mencakup dimensi-dimensi yang relevan dengan tugas, seperti kualitas konten, kreativitas, dan ketepatan pelaksanaan.

3.      Menyediakan Umpan Balik yang Konstruktif

o    Umpan balik membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta cara untuk meningkatkan kinerja.

o    Guru harus memberikan umpan balik secara spesifik, relevan, dan tepat waktu.

4.      Melibatkan Siswa dalam Proses Penilaian

o    Siswa dapat dilibatkan dalam penilaian melalui refleksi diri atau penilaian antar teman. Hal ini meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran mereka sendiri.

Penilaian Keterampilan Praktis dan Aplikatif Siswa

Pentingnya Penilaian Keterampilan Praktis

Penilaian keterampilan praktis dan aplikatif sangat penting dalam memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks nyata. Penilaian ini mencakup berbagai aspek, seperti keterampilan teknis, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas.

Contoh Penilaian Keterampilan Praktis

1.      Proyek

o    Siswa diminta untuk merancang dan menyelesaikan proyek yang mencerminkan aplikasi praktis dari pengetahuan yang telah mereka pelajari. Contohnya adalah membangun model sistem tata surya dalam pelajaran IPA atau membuat laporan bisnis dalam pelajaran ekonomi.

2.      Simulasi

o    Dalam simulasi, siswa ditempatkan dalam situasi yang menyerupai dunia nyata. Contohnya adalah simulasi wawancara kerja dalam pelajaran bahasa Inggris atau simulasi pengadilan dalam pelajaran hukum.

3.      Praktikum

o    Praktikum sering digunakan dalam bidang sains untuk menguji kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen.

4.      Studi Kasus

o    Siswa diminta untuk menganalisis dan memberikan solusi terhadap masalah yang diberikan dalam bentuk studi kasus. Contohnya adalah menganalisis kasus pemasaran dalam pelajaran manajemen.

Rubrik untuk Penilaian Keterampilan Praktis

Rubrik harus mencakup aspek-aspek berikut:

·         Pemahaman Konsep: Sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan.

·         Penerapan Praktis: Kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.

·         Kreativitas: Sejauh mana siswa menunjukkan inovasi dalam menyelesaikan tugas.

·         Keterampilan Teknis: Kualitas pelaksanaan tugas, seperti akurasi atau efisiensi.

Studi Kasus Asesmen Berbasis Kinerja di Berbagai Bidang Studi

1. Bidang Sains

Deskripsi Kasus: Di sebuah sekolah menengah, guru sains meminta siswa untuk merancang dan melakukan eksperimen tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi kimia. Siswa bekerja dalam kelompok untuk:

1.      Mengembangkan hipotesis.

2.      Merancang prosedur eksperimen.

3.      Melaksanakan eksperimen dan mencatat data.

4.      Menganalisis hasil dan menyusun laporan.

Implementasi:

·         Rubrik Penilaian: Guru menggunakan rubrik yang mencakup kualitas hipotesis, validitas desain eksperimen, akurasi data, dan kualitas analisis.

·         Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik tentang kekuatan dan kelemahan laporan mereka serta saran untuk perbaikan di masa depan.

2. Bidang Seni

Deskripsi Kasus: Dalam pelajaran seni, siswa diminta untuk membuat karya seni yang menggambarkan tema lingkungan. Siswa harus:

1.      Mengembangkan konsep karya seni.

2.      Menggunakan media seni yang dipilih.

3.      Menulis esai refleksi tentang proses kreatif mereka.

Implementasi:

·         Rubrik Penilaian: Kriteria penilaian meliputi orisinalitas ide, kualitas teknis, relevansi dengan tema, dan kedalaman refleksi.

·         Pameran Karya: Siswa mempresentasikan karya mereka dalam pameran kelas dan menerima umpan balik dari teman dan guru.

3. Bidang Bahasa

Deskripsi Kasus: Guru bahasa Inggris meminta siswa untuk membuat podcast tentang topik sosial yang mereka minati. Tugas mencakup:

1.      Menyusun naskah podcast.

2.      Melakukan wawancara dengan narasumber (jika memungkinkan).

3.      Merekam dan mengedit podcast.

Implementasi:

·         Rubrik Penilaian: Guru menilai konten naskah, kualitas rekaman, kemampuan berbicara, dan kreativitas.

·         Publikasi: Podcast siswa diunggah ke platform sekolah untuk didengarkan oleh teman-teman mereka.

4. Bidang Teknik

Deskripsi Kasus: Mahasiswa teknik diminta untuk merancang prototipe alat penghemat energi. Tugas ini mencakup:

1.      Penelitian awal tentang kebutuhan energi.

2.      Perancangan dan pembuatan prototipe.

3.      Uji coba alat dan penyusunan laporan teknis.

Implementasi:

·         Rubrik Penilaian: Penilaian mencakup orisinalitas desain, efisiensi alat, kejelasan laporan teknis, dan kemampuan presentasi.

·         Kompetisi: Prototipe terbaik dipilih dalam kompetisi internal.

5. Bidang Ekonomi

Deskripsi Kasus: Dalam pelajaran ekonomi, siswa diminta untuk menyusun rencana bisnis untuk produk baru. Tugas ini mencakup:

1.      Analisis pasar.

2.      Perhitungan anggaran.

3.      Penyusunan strategi pemasaran.

4.      Presentasi rencana bisnis kepada "investor".

Implementasi:

·         Rubrik Penilaian: Guru menilai kualitas analisis pasar, keakuratan anggaran, inovasi strategi pemasaran, dan kejelasan presentasi.

·         Simulasi Investor: Guru dan siswa lain berperan sebagai investor yang memberikan umpan balik.

Kesimpulan

Asesmen berbasis kinerja adalah metode evaluasi yang efektif untuk menilai keterampilan praktis dan aplikatif siswa. Dengan menggunakan tugas yang relevan dengan dunia nyata, rubrik penilaian yang jelas, dan umpan balik yang konstruktif, asesmen ini tidak hanya mengukur kemampuan siswa tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Referensi

·         Brookhart, S. M. (2013). How to create and use rubrics for formative assessment and grading. ASCD.

·         Darling-Hammond, L., Adamson, F., & Flook, L. (2014). Beyond the bubble test: How performance assessments support 21st century learning. Jossey-Bass.

Wiggins, G. (1998). Educative assessment: Designing assessments to inform and improve student performance. Jossey-Bass.

Comments

Popular posts from this blog

Pendahuluan Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

Pendahuluan 1.1. Pengertian Peserta Didik Peserta didik merupakan subjek utama dalam sistem pendidikan yang berperan sebagai individu yang menjalani proses pembelajaran. Secara terminologi, peserta didik adalah individu yang berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal, dengan tujuan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu untuk mengembangkan potensi dirinya. Dalam konteks formal, peserta didik sering merujuk pada siswa di sekolah atau mahasiswa di perguruan tinggi yang terlibat dalam proses pembelajaran yang terstruktur. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Definisi ini menegaskan bahwa peserta didik tidak hanya terbatas pada anak usia sekolah, tetapi mencakup individu di berbagai usia yang terlibat dalam berbagai bentuk pendidikan (Keme...

Kementerian Agama Buka Rekrutmen 89.781 PPPK 2024: Terbuka bagi Eks Honorer dan Non-ASN, Penghasilan Hingga Rp7,2 Juta

  Jakarta, 2024 – Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan pembukaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tahun 2024. Program ini terbuka bagi eks Tenaga Honorer Kategori II dan Tenaga Non-ASN yang tercatat di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kebutuhan ini meliputi pengisian sebanyak 89.781 pegawai yang akan ditempatkan pada jabatan pelaksana dan fungsional dengan rentang penghasilan mulai dari Rp1.938.500 hingga Rp7.261.300. Kriteria Pelamar: Pelamar harus merupakan Eks Tenaga Honorer Kategori II atau Non-ASN yang terdaftar di database BKN dan masih aktif bekerja di instansi pemerintah. Pelamar adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan umur, pendidikan, kompetensi, dan kesehatan. Pelamar tidak terlibat dalam politik praktis atau organisasi terlarang dan bebas dari catatan kriminal serta penyalahgunaan narkotika. Persyaratan Administratif dan Dokumen: Setiap pelamar diharuskan membuat akun di laman resmi pendaftaran Kemenag, mengisi dat...

Dukungan Prabowo: Insentif Guru Non-ASN Rp 2 Juta, Guru ASN 1 Kali Gaji

WartaHarian , 26 November 2024 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, di Istana Merdeka. Dalam pertemuan ini, sejumlah isu strategis di bidang pendidikan menjadi topik pembahasan, termasuk kebijakan pembelajaran coding, evaluasi sistem zonasi PPDB, peringatan Hari Guru Nasional 2024, serta peningkatan kesejahteraan guru. Pemerintah tengah mengkaji penerapan pembelajaran pemrograman komputer atau coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan di sekolah. Kebijakan ini direncanakan dimulai dari jenjang pendidikan dasar, kemungkinan dari kelas 4 ke atas. Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut, dengan harapan pembelajaran coding dapat membekali generasi muda untuk menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks. Terkait dengan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Presiden Prabowo menginstruksikan agar dilakukan kajian mendalam untuk menye...