Konsep Dasar dan Manfaat
Portofolio dalam Asesmen
Konsep Dasar Portofolio dalam Asesmen
Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang
dikurasi secara sistematis untuk menunjukkan pencapaian, perkembangan, dan
upaya mereka dalam proses belajar. Portofolio memberikan gambaran yang holistik
tentang kemampuan dan kemajuan siswa, serta mendokumentasikan proses
pembelajaran mereka secara nyata. Portofolio sering digunakan sebagai alat
asesmen alternatif yang dapat menggantikan atau melengkapi bentuk asesmen
tradisional, seperti tes pilihan ganda atau ujian esai (Chappuis, 2015).
Portofolio memungkinkan siswa untuk merefleksikan
pembelajaran mereka sendiri dan memberikan bukti nyata tentang bagaimana mereka
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Guru menggunakan portofolio untuk
menilai pencapaian siswa secara individu, berdasarkan hasil karya yang
dihasilkan dari waktu ke waktu.
Manfaat Portofolio dalam Asesmen
1. Meningkatkan
Pemahaman Mendalam Portofolio membantu siswa untuk menunjukkan
pemahaman mereka secara mendalam terhadap materi yang dipelajari. Karena
portofolio sering kali memuat bukti nyata dari proses berpikir siswa, guru
dapat lebih memahami cara siswa memahami konsep tertentu.
2. Mendorong
Refleksi Diri Portofolio mendorong siswa untuk merefleksikan
pembelajaran mereka. Dengan memeriksa karya mereka sendiri, siswa dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta merencanakan
langkah-langkah untuk perbaikan.
3. Memantau
Perkembangan Siswa Portofolio memungkinkan guru dan siswa untuk
melihat perkembangan keterampilan dan pengetahuan dari waktu ke waktu. Hal ini
memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kemajuan siswa dibandingkan
dengan asesmen tradisional.
4. Mendukung
Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa Dengan portofolio, siswa
lebih terlibat dalam proses pembelajaran karena mereka memiliki kendali atas
karya yang dimasukkan ke dalam portofolio mereka.
5. Mengintegrasikan
Penilaian dan Pembelajaran Portofolio menciptakan hubungan yang
erat antara proses pembelajaran dan asesmen. Hal ini karena portofolio tidak
hanya digunakan untuk menilai hasil akhir, tetapi juga untuk mengukur proses
belajar.
6. Meningkatkan
Keterampilan Abad ke-21 Penggunaan portofolio dapat
meningkatkan keterampilan seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan
kreativitas.
Menilai Perkembangan Siswa Melalui Portofolio
Langkah-langkah Menilai Perkembangan Siswa
1. Menentukan
Tujuan Asesmen Guru harus menetapkan tujuan yang jelas untuk
portofolio, seperti mengukur pemahaman konsep tertentu, menilai kemampuan
menulis, atau memantau perkembangan keterampilan teknis.
2. Memilih
Artefak yang Relevan Artefak adalah bukti pembelajaran yang
dimasukkan ke dalam portofolio, seperti esai, laporan eksperimen, hasil proyek,
atau refleksi pribadi. Guru dan siswa dapat bekerja sama untuk memilih artefak
yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
3. Menggunakan
Rubrik Penilaian Guru harus menggunakan rubrik yang terstruktur
untuk menilai artefak dalam portofolio. Rubrik ini harus mencakup kriteria
seperti kualitas konten, kreativitas, kemampuan reflektif, dan konsistensi.
4. Menyediakan
Umpan Balik Umpan balik adalah komponen penting dalam asesmen
portofolio. Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu
siswa memperbaiki karya mereka dan meningkatkan pemahaman mereka.
5. Mengadakan
Konferensi Portofolio Konferensi portofolio adalah sesi diskusi
antara guru dan siswa untuk merefleksikan isi portofolio. Dalam konferensi ini,
siswa dapat menjelaskan proses pembelajaran mereka, mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, serta merencanakan langkah-langkah selanjutnya.
Indikator Perkembangan Siswa
Portofolio dapat digunakan untuk mengukur perkembangan siswa dalam
aspek-aspek berikut:
·
Pemahaman Konsep:
Sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan.
·
Kreativitas:
Tingkat inovasi dan orisinalitas dalam karya siswa.
·
Keterampilan Teknis:
Kualitas dan akurasi dalam pelaksanaan tugas praktis.
·
Kemampuan Reflektif:
Kemampuan siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka dan mengidentifikasi
area untuk perbaikan.
Panduan Menyusun Portofolio yang Efektif
Komponen Utama Portofolio
1. Pengantar
Pengantar biasanya mencakup pernyataan tujuan siswa dalam menyusun portofolio,
serta deskripsi singkat tentang isi portofolio.
2. Artefak
Pembelajaran Artefak adalah bukti pembelajaran yang relevan,
seperti tugas, proyek, atau hasil praktikum. Setiap artefak harus disertai
dengan penjelasan tentang bagaimana artefak tersebut mencerminkan pembelajaran
siswa.
3. Refleksi
Siswa Refleksi adalah bagian penting dari portofolio. Siswa
harus menulis refleksi tentang apa yang telah mereka pelajari, tantangan yang
mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengatasi tantangan tersebut.
4. Umpan
Balik Guru Portofolio yang efektif mencakup umpan balik dari
guru, yang memberikan wawasan tambahan tentang kinerja siswa.
5. Kesimpulan
Kesimpulan mencakup ringkasan pembelajaran siswa selama periode tertentu, serta
tujuan mereka untuk pembelajaran di masa depan.
Langkah-langkah Menyusun Portofolio
1. Menetapkan
Tujuan Guru dan siswa harus menetapkan tujuan yang jelas untuk
portofolio. Tujuan ini dapat mencakup pencapaian akademik, perkembangan
keterampilan tertentu, atau pemahaman konsep tertentu.
2. Memilih
Artefak Artefak yang dipilih harus relevan dengan tujuan
portofolio dan mencerminkan pembelajaran siswa. Artefak dapat mencakup berbagai
jenis karya, seperti tulisan, presentasi, atau hasil praktikum.
3. Menyusun
Refleksi Siswa harus menyertakan refleksi tentang pembelajaran
mereka. Refleksi ini dapat mencakup apa yang telah mereka pelajari, tantangan
yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengatasi tantangan tersebut.
4. Menggunakan
Teknologi Teknologi dapat digunakan untuk membuat portofolio
digital, yang memungkinkan siswa untuk menyusun dan membagikan portofolio
mereka secara online. Platform seperti Google Sites, Seesaw, atau Padlet sering
digunakan untuk tujuan ini.
5. Melakukan
Evaluasi Berkala Portofolio harus dievaluasi secara berkala
untuk memantau perkembangan siswa. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui
konferensi portofolio, di mana siswa dan guru mendiskusikan isi portofolio.
6. Menyediakan
Umpan Balik yang Konstruktif Guru harus memberikan umpan balik
yang spesifik dan relevan untuk membantu siswa meningkatkan portofolio mereka.
Contoh Praktis Portofolio dalam Berbagai Bidang Studi
1. Bahasa
Dalam pelajaran bahasa, portofolio dapat mencakup esai, puisi, presentasi, dan
refleksi tentang proses menulis.
2. Sains
Dalam pelajaran sains, portofolio dapat mencakup laporan eksperimen, proyek,
dan diagram.
3. Seni
Dalam pelajaran seni, portofolio dapat mencakup sketsa, lukisan, dan deskripsi
tentang proses kreatif.
4. Teknologi
Dalam pelajaran teknologi, portofolio dapat mencakup kode pemrograman, desain
aplikasi, dan laporan proyek.
Kesimpulan
Portofolio adalah alat asesmen yang efektif untuk menilai perkembangan siswa
secara holistik. Dengan menyusun portofolio yang sistematis dan melibatkan siswa
dalam proses refleksi, guru dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif
tentang pembelajaran siswa. Selain itu, portofolio membantu siswa mengembangkan
keterampilan reflektif dan metakognitif yang penting untuk pembelajaran
sepanjang hayat.
Referensi
·
Brookhart, S. M. (2013). How
to create and use rubrics for formative assessment and grading.
ASCD.
·
Chappuis, J. (2015). Seven strategies of
assessment for learning. Pearson.
Comments
Post a Comment