Skip to main content

Posts

Karakteristik Filosofi Pendidikan Indonesia

a.       Pendidikan sebagai proses humanisasi: membangun manusia yang berbudaya. Pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam proses humanisasi, yaitu membangun manusia yang tidak hanya terampil secara intelektual tetapi juga berbudaya. Proses humanisasi ini menempatkan manusia sebagai subjek pendidikan yang berkembang secara utuh, baik dari sisi moral, sosial, maupun spiritual. Dalam konteks ini, pendidikan bertujuan membentuk individu yang sadar akan martabat dan tanggung jawabnya sebagai manusia, yang mampu hidup bermakna di tengah masyarakat yang kompleks dan terus berubah (Freire, 1970). Sebagai proses humanisasi, pendidikan membebaskan manusia dari kebodohan, ketidaktahuan, dan sikap yang destruktif. Pendidikan bertindak sebagai medium untuk mengembangkan potensi individu sehingga ia dapat berpartisipasi secara aktif dalam membangun masyarakat yang berbudaya. Hal ini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, dan me...

Latar belakang dan urgensi filosofi dalam sistem pendidikan.

5. Tujuan Pendidikan Nasional a.       Tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan nasional di Indonesia secara resmi diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Pasal 3 dari undang-undang tersebut menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah "mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Tujuan ini mencerminkan upaya komprehensif untuk membangun manusia Indonesia yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat. Dengan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peserta didik diharapkan memiliki nilai-nilai agama yang menjad...

Latar belakang dan urgensi filosofi dalam sistem pendidikan.

Filosofi Pendidikan Indonesia (Bagian 1)    Bagikan di Facebook   Bagikan di WhatsApp a.       Latar belakang dan urgensi filosofi dalam sistem pendidikan. Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang berdaya saing, inklusif, dan bermoral. Filosofi pendidikan memberikan kerangka konseptual yang membimbing praktik dan tujuan pendidikan dalam membentuk individu yang holistik. Sebagai dasar pemikiran yang mendalam, filosofi pendidikan mengarahkan sistem pendidikan agar tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan semata, tetapi juga pada pengembangan karakter, nilai-nilai kemanusiaan, dan kemampuan berpikir kritis. Pandangan ini menjadi relevan di tengah tantangan global, seperti peningkatan kompleksitas teknologi, kemerosotan moral, dan ketimpangan sosial, yang membutuhkan individu dengan kesadaran etik dan kemampuan reflektif untuk menjawab permasalahan masa kini (Dewey, 1938; Noddings, 2013). Urgensi filosofi dalam ...

Pancasila sebagai Landasan Filosofi Pendidikan

  3. Pancasila sebagai Landasan Filosofi Pendidikan a.       Konsep Pancasila dalam pendidikan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, juga menjadi landasan utama dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan berbasis Pancasila bertujuan membentuk manusia Indonesia yang memiliki nilai-nilai moral, karakter, dan kemampuan yang sejalan dengan esensi lima sila. Konsep ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 31 ayat (3), yang menegaskan bahwa sistem pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, serta membangun manusia yang berkeadilan sosial dan cinta tanah air (Kemendikbud, 2021). Pancasila menanamkan nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial ke dalam kerangka pendidikan. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengarahkan pendidikan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. S...