Friday, December 20, 2024

Pengertian dan Landasan Filosofi Pendidikan

 

a.      Definisi filosofi pendidikan dan peranannya dalam membangun sistem pendidikan.

Filosofi pendidikan dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang berfokus pada pertanyaan mendasar mengenai tujuan, isi, metode, dan proses pendidikan. Filosofi ini mengeksplorasi prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan pembelajaran, seperti bagaimana manusia belajar, apa yang harus diajarkan, dan bagaimana pendidikan dapat membentuk individu dan masyarakat. Dalam pandangan Knight (2006), filosofi pendidikan adalah suatu kerangka kerja konseptual yang membantu mendefinisikan tujuan pendidikan dan memberikan dasar bagi keputusan kurikulum serta pendekatan pedagogis. Filsafat pendidikan tidak hanya beroperasi pada tingkat teoritis tetapi juga memberikan panduan praktis dalam mendesain sistem pendidikan yang relevan dan efektif.

Peran filosofi pendidikan dalam membangun sistem pendidikan terletak pada kemampuannya memberikan arah yang jelas dan terpadu. Sistem pendidikan tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter, sikap, dan kemampuan sosial peserta didik. Misalnya, filosofi progresivisme yang dipelopori oleh John Dewey menekankan pentingnya pendidikan berbasis pengalaman sebagai cara untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan hidup yang dinamis dan terus berubah (Dewey, 1938). Pendekatan ini mendorong pembelajaran aktif, yang relevan dengan kebutuhan individu maupun masyarakat.

Selain itu, filosofi pendidikan menyediakan dasar normatif bagi pendidikan, terutama terkait nilai-nilai moral dan etika. Filsafat idealisme menekankan bahwa pendidikan harus membangun individu yang bertindak berdasarkan prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kebenaran, dan kebaikan. Di sisi lain, realisme melihat pendidikan sebagai sarana untuk membentuk kemampuan logis dan intelektual yang dibutuhkan untuk memahami dunia nyata (Ozmon & Craver, 2008). Kombinasi pandangan ini memungkinkan sistem pendidikan menghasilkan individu yang tidak hanya kompeten secara intelektual tetapi juga memiliki integritas moral.

Dalam konteks kebijakan, filosofi pendidikan membantu mendefinisikan arah dan prioritas pendidikan nasional. Sebagai contoh, di Indonesia, filosofi pendidikan nasional berbasis pada Pancasila berperan sebagai panduan dalam merancang kurikulum dan kebijakan pendidikan yang mencerminkan identitas kebangsaan, keberagaman budaya, dan nilai-nilai lokal (Kemendikbud, 2021). Dengan filosofi pendidikan yang jelas, sistem pendidikan dapat memastikan bahwa seluruh aktivitasnya tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pembentukan individu dan masyarakat yang lebih baik.

Secara keseluruhan, filosofi pendidikan bukan hanya sebagai disiplin akademik tetapi juga sebagai landasan praktis untuk menciptakan sistem pendidikan yang bermakna, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Peranannya sangat signifikan dalam menjawab kebutuhan generasi mendatang dengan menghadirkan pendidikan yang holistik dan kontekstual.

b.      Landasan filosofis, ideologis, dan historis pendidikan di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia dibangun di atas landasan filosofis, ideologis, dan historis yang kuat dan kontekstual sesuai dengan jati diri bangsa. Ketiga landasan ini saling berhubungan untuk memberikan arah, dasar nilai, dan kontinuitas dalam sistem pendidikan nasional.

Landasan filosofis pendidikan Indonesia berpijak pada nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi bangsa. Pancasila menjadi rujukan dalam menentukan tujuan pendidikan untuk membentuk manusia Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan, rasa seni, dan tanggung jawab sosial. Filosofi ini tercermin dalam pasal-pasal UUD 1945, khususnya Pasal 31 ayat (3), yang menegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan martabat bangsa serta membangun masyarakat yang berkeadaban (Kemendikbud, 2021). Filosofi Pancasila mendorong pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berbasis nilai-nilai moral universal yang harmonis dengan keberagaman budaya bangsa.

Secara ideologis, pendidikan di Indonesia mengacu pada cita-cita untuk membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ideologi Pancasila berfungsi sebagai perekat dan arah yang memastikan bahwa pendidikan nasional tidak hanya fokus pada keberhasilan individu, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara kolektif. Sebagai bentuk penerapan ideologi ini, kurikulum di Indonesia mengintegrasikan pendidikan karakter untuk membentuk siswa yang berdaya saing, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara (Tilaar, 2012).

Dari aspek historis, landasan pendidikan Indonesia dipengaruhi oleh sejarah panjang perjuangan bangsa melawan penjajahan dan upaya membangun identitas nasional. Pendidikan di masa kolonial cenderung bersifat eksklusif dan diskriminatif, hanya melayani kelompok elit tertentu. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan bagi seluruh rakyat sebagai bagian dari perjuangan membangun bangsa yang merdeka dan mandiri. Semangat pendidikan sebagai sarana emansipasi ini dapat ditelusuri sejak era Ki Hajar Dewantara, yang memperkenalkan konsep "pendidikan untuk semua" serta menyatakan bahwa pendidikan harus bersifat "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" (Suwarno, 2005).

Integrasi landasan filosofis, ideologis, dan historis dalam pendidikan di Indonesia menciptakan sistem pendidikan yang berorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya, yakni individu yang kompeten, berkarakter, dan berkomitmen terhadap pembangunan bangsa. Pengembangan kurikulum dan kebijakan pendidikan berbasis landasan ini juga menjamin keberlanjutan nilai-nilai luhur bangsa di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi. Dengan demikian, pendidikan Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga melestarikan jati diri dan cita-cita luhur bangsa.

c.       Hubungan antara filosofi pendidikan dan cita-cita bangsa.

Filosofi pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan cita-cita suatu bangsa, karena keduanya saling berinteraksi dalam membentuk tujuan dan arah pembangunan manusia. Filosofi pendidikan adalah kerangka konseptual yang memberikan dasar bagi nilai-nilai dan prinsip yang diterapkan dalam sistem pendidikan. Sementara itu, cita-cita bangsa mencerminkan visi jangka panjang mengenai bagaimana masyarakat ingin membangun masa depannya. Dalam konteks ini, filosofi pendidikan menjadi alat utama untuk merealisasikan cita-cita bangsa melalui transformasi individu dan masyarakat (Knight, 2006).

Di Indonesia, cita-cita bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 meliputi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan keadilan sosial, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman. Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila berperan penting dalam menjembatani cita-cita ini ke dalam praksis pendidikan. Filosofi ini memastikan bahwa pendidikan tidak hanya berorientasi pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan teknis, tetapi juga pada pembentukan moral, sikap, dan karakter yang selaras dengan tujuan bangsa (Kemendikbud, 2021).

Filosofi pendidikan mendukung cita-cita bangsa dengan memastikan bahwa sistem pendidikan membekali peserta didik dengan kemampuan untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Sebagai contoh, filsafat progresivisme mendorong pendidikan berbasis problem-solving untuk menghadapi tantangan nyata yang dihadapi masyarakat. Pandangan ini relevan dengan kebutuhan Indonesia dalam menciptakan sumber daya manusia yang adaptif dan kreatif di tengah dinamika global (Dewey, 1938).

Lebih jauh, filosofi pendidikan memainkan peran strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai nasional ke dalam kurikulum, seperti keadilan, keberagaman, dan keberlanjutan. Hal ini memastikan bahwa sistem pendidikan tidak hanya mengejar keberhasilan individu, tetapi juga melayani kesejahteraan kolektif. Dengan pendekatan ini, filosofi pendidikan dan cita-cita bangsa bersinergi dalam menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan berkeadaban (Tilaar, 2012).

Secara keseluruhan, filosofi pendidikan berfungsi sebagai fondasi yang mewujudkan cita-cita bangsa melalui pengembangan manusia seutuhnya. Dalam konteks Indonesia, hubungan ini tercermin dalam penerapan kebijakan dan kurikulum yang dirancang untuk membentuk individu berkarakter, kompeten, dan bertanggung jawab dalam menjawab tantangan nasional maupun global.

1.        Collis, B., & Moonen, J. (2001). Flexible Learning in a Digital World: Experiences and Expectations. London: Routledge.

2.        Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Macmillan.

3.        Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York: Herder and Herder.

4.        Kemendikbud. (2021). Kurikulum Nasional dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

5.        Knight, G. R. (2006). Philosophy & Education: An Introduction in Christian Perspective. Michigan: Andrews University Press.


Daftar Rekomendasi Bacaan: 
👇👇👇👇
Pengertian dan Landasan Filosofi Pendidikan
Pancasila sebagai Landasan Filosofi Pendidikan
Latar belakang dan urgensi filosofi dalam sistem pendidikan
Latar belakang dan urgensi filosofi dalam sistem pendidikan
Karakteristik Filosofi Pendidikan Indonesia
Peran Pendidikan dalam Pembentukan Karakter Bangsa
Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Kritik dan Tantangan Filosofi Pendidikan Indonesia
Filosofi Pendidikan dan Sustainable Development Goals (SDGs)
Pentingnya Filosofi Pendidikan sebagai Pedoman Pembangunan Manusia Indonesia





Thursday, November 28, 2024

Presiden RI: Pendidikan sebagai Kunci Kebangkitan Bangsa

 Pidato Puncak Hari Guru Nasional 2024


Wartaharian, 25 November 2024
– Presiden Republik Indonesia menyampaikan pidato inspiratif dalam peringatan puncak Hari Guru Nasional 2024 yang berlangsung dengan tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Dalam pidatonya, Presiden menekankan peran vital guru sebagai kunci kebangkitan bangsa Indonesia.

“Guru adalah kunci kebangkitan bangsa, tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya maju, dan kemajuan itu tidak akan terjadi tanpa peran para guru,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir dalam acara tersebut.

Presiden mengungkapkan penghargaan mendalam kepada para guru yang telah mendidik generasi muda Indonesia. Beliau juga membagikan pengalaman pribadinya, menyebut bahwa kesuksesannya saat ini tidak lepas dari peran guru-gurunya. “Walaupun saya dulu murid yang cukup bandel, guru-guru saya tidak pernah menyerah membimbing saya. Berkat mereka, saya bisa berdiri di sini sebagai Presiden RI,” katanya.

Komitmen pada Pendidikan dan Guru

Presiden menyampaikan bahwa pemerintahannya berkomitmen penuh untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, anggaran pendidikan pada tahun 2025 akan menjadi yang tertinggi, mencerminkan fokus besar pemerintah terhadap sektor ini.

Langkah nyata pemerintah di antaranya adalah meningkatkan kesejahteraan guru. Guru ASN akan menerima tunjangan tambahan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2 juta per bulan. Selain itu, jumlah guru tersertifikasi diproyeksikan mencapai 1.932.666 orang pada tahun 2025, meningkat 64,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah juga mengalokasikan dana Rp17,15 triliun untuk rehabilitasi 1.044 sekolah negeri dan swasta, dengan sistem pengelolaan langsung oleh sekolah agar lebih efektif. Presiden menekankan pentingnya infrastruktur pendidikan yang layak untuk menunjang proses belajar-mengajar.

Pendidikan untuk Masa Depan Bangsa

Pidato Presiden juga menyoroti pentingnya pendidikan sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan dan membangun masa depan bangsa. “Kita tidak punya pilihan selain bangkit. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang dan memajukan negara,” tegas Presiden.

Beliau juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memerangi korupsi dan memastikan setiap rupiah anggaran digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. “Pemerintahan yang saya pimpin tidak akan mentolerir pencurian, korupsi, atau penyelewengan dalam bentuk apa pun,” ujarnya.

Sebagai penutup, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru di Indonesia dan mengakui bahwa upaya yang telah dilakukan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka. Namun, beliau menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesejahteraan guru, dan masa depan bangsa.

“Sekolah harus menjadi pusat pembangunan nasional. Tidak boleh ada lagi sekolah yang atapnya runtuh. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan,” pungkas Presiden.

Pidato Presiden ini mendapat sambutan hangat dari para guru dan masyarakat yang hadir, menegaskan pentingnya peran guru dalam mencetak generasi penerus bangsa yang hebat dan kuat.



Facebook Share on Facebook WhatsApp Share on WhatsApp







Tuesday, November 26, 2024

Dukungan Prabowo: Insentif Guru Non-ASN Rp 2 Juta, Guru ASN 1 Kali Gaji


WartaHarian
, 26 November 2024 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, di Istana Merdeka. Dalam pertemuan ini, sejumlah isu strategis di bidang pendidikan menjadi topik pembahasan, termasuk kebijakan pembelajaran coding, evaluasi sistem zonasi PPDB, peringatan Hari Guru Nasional 2024, serta peningkatan kesejahteraan guru.

Pemerintah tengah mengkaji penerapan pembelajaran pemrograman komputer atau coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan di sekolah. Kebijakan ini direncanakan dimulai dari jenjang pendidikan dasar, kemungkinan dari kelas 4 ke atas. Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut, dengan harapan pembelajaran coding dapat membekali generasi muda untuk menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks.

Terkait dengan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Presiden Prabowo menginstruksikan agar dilakukan kajian mendalam untuk menyempurnakan kebijakan ini. Tujuan utamanya adalah memperbaiki kelemahan yang ada sehingga sistem zonasi dapat diterapkan lebih efektif. Rencana perubahan ini dijadwalkan mulai berlaku pada tahun pelajaran 2025-2026, dengan keputusan final akan ditentukan dalam sidang kabinet mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga melaporkan persiapan puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang akan digelar pada 28 November di Jakarta International Velodrome. Acara bertema “Guru Hebat, Indonesia Kuat” ini direncanakan dibuka langsung oleh Presiden Prabowo, yang juga akan memberikan pengarahan kepada para guru.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi para guru, Presiden Prabowo menyetujui langkah peningkatan kesejahteraan mereka. Guru non-ASN akan mendapatkan tambahan insentif sebesar Rp2 juta, sementara guru ASN akan menerima satu kali gaji pokok. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kualitas kerja para tenaga pendidik di seluruh Indonesia.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan penuh Presiden terhadap dunia pendidikan. "Kami optimis berbagai kebijakan ini dapat memberikan dampak positif dan memajukan pendidikan nasional," tuturnya.

Wednesday, November 13, 2024

Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2024 Dimulai 17-19 November, Ini Cara Melihatnya


WartaHarian, 13 November 2024
– Pengumuman hasil Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 dijadwalkan akan berlangsung antara tanggal 17 hingga 19 November 2024. Peserta yang telah mengikuti tes dapat memeriksa hasil seleksinya melalui akun pribadi di https://sscasn.bkn.go.id/ atau situs instansi yang mereka lamar.

Untuk lolos ke tahap berikutnya, yaitu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), peserta harus memenuhi nilai ambang batas (passing grade) yang telah ditentukan, serta masuk dalam peringkat tiga kali jumlah formasi jabatan yang dilamar. Hal ini berarti hanya peserta dengan nilai terbaik yang akan dipilih untuk mengikuti tes SKB.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan peserta untuk mengecek hasil SKD dan mengetahui peringkat mereka dalam seleksi ini. Salah satunya adalah melalui Live Score yang dapat diakses melalui kanal YouTube Badan Kepegawaian Negara (BKN), di mana peserta bisa melihat ranking peserta secara langsung. Selain itu, setiap instansi juga akan mengumumkan jumlah peserta yang lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti SKD di laman resmi mereka.

Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024:

  1. Melalui SSCASN: Peserta dapat login di https://sscasn.bkn.go.id/ dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan password yang telah terdaftar. Setelah login, hasil tes dan status kelulusan akan ditampilkan pada halaman resume pendaftaran.
  2. Melalui Laman Instansi: Peserta juga bisa mengunjungi laman instansi masing-masing untuk melihat pengumuman hasil SKD.

Pada SKD CPNS 2024, jumlah soal yang diujikan berjumlah 110 butir, yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dengan 30 soal, Tes Intelegensia Umum (TIU) dengan 35 soal, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan 45 soal. Peserta harus mencapai nilai ambang batas untuk masing-masing kategori agar dapat melanjutkan ke tahap SKB. Nilai ambang batas untuk setiap kategori adalah: TWK 65, TIU 80, dan TKP 166.

Jadwal seleksi CPNS 2024 dimulai dengan pengumuman seleksi pada 19 hingga 10 Agustus 2024, diikuti dengan pendaftaran, seleksi administrasi, dan pelaksanaan SKD dari 16 Oktober hingga 14 November 2024. Setelah pengumuman hasil SKD pada 17-19 November, peserta yang lolos akan melanjutkan ke tahap SKB.

Bagi peserta yang ingin mengunduh sertifikat hasil SKD, dapat mengakses https://sertificat.bkn.go.id/ dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor peserta.

Dengan berbagai cara yang disediakan, peserta dapat lebih mudah memantau hasil seleksi CPNS 2024 dan mengetahui posisi mereka dalam proses seleksi ini.

Facebook Share on Facebook WhatsApp Share on WhatsApp







Burnout pada Guru: Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

  🔥 Burnout pada Guru: Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya Halo para pahlawan tanpa tanda jasa di Ruang Guru! 👋 Ngaku deh, siapa yang ...